MENCARI KEBENARAN DI SEBALIK CERITA SERANGAN BOM KIMIA DI SYRIA.

MENCARI KEBENARAN DI SEBALIK CERITA SERANGAN BOM KIMIA DI SYRIA. Dalam peperangan, pelbagai perkara boleh berlaku. Kadang-kadang kita jadi kelabu mata untuk melihat yang benar.

Contoh terdekat ialah apa yang berlaku di Syria. Benarkah Tentera Syria telah menggunakan bom kimia (maksudnya gas saraf) dalam penentangan mereka terhadap Barisan Pemberontak Syria?

DUA ARTIKEL BERIKUT
Saya telah membaca beberapa artikel berkaitan dan copypastekannya di sini untuk rujukan anda. Kedua-duanya dari Republika OL dari Indonesia.

Artikel pertama berjudul OPOSISI SURIAH DIDUGA GUNAKAN SENJATA KIMIA bertarikh Rabu, 20 Maret 2013, 09:44 WIB  

(Komentar : 0)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menyampaikan keprihatinan mengenai penggunaan senjata kimia oleh pasukan oposisi Suriah. Rusia menyampaikan hal ini, Selasa (19/3) atas informasi dari Damaskus

"Informasi menunjukkan penggunaan senjata kimia oleh oposisi bersenjata dicatat di Provinsi Aleppo pada 19 Maret pagi," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataan daring yang dilansir Xinhua, Rabu (20/3). Kementerian itu merujuk satu ledakan diduga bom amunisi gas perang yang menewaskan 16 orang dan melukai sebanyak 100 orang lainnya.

Peristiwa tersebut yang paling berbahaya dalam krisis Suriah dan membuat prihatin Moskow atas kecurigaan senjata penghancur massal telah digunakan pihak oposisi Suriah. Hal ini, menurut Moskow seperti dilansir Xinhua, menandakan konflik Suriah memasuki tahap baru.

Moskow kembali mendesak semua kekuatan terkait di Suriah agar menghentikan kerusuhan dan memulai penyelesaian politik dengan pemerintah dalam kerang kerja Komunike Jenewa Kelompok Aksi, yang dicapai pada 30 Juni 2012.

Artikel Kedua berjudul ISRAEL DALANG SENJATA KIMIA SURIAH? Ahad 05 Mei 2013, 11:34 WIB

(Komentar : 0)

Foto yang diambil 23 Maret lalu ini memperlihatkan kematian hewan yang diduga karena senjata kimia

REPUBLIKA.CO.ID,Mantan pejabat senior di Pemerintah Bush mengungkapkan, Israel kemuungkinan dalang dibalik penggunaan senjata Kimia Suriah. Kolonel purnawirawan Lawrence Wilkerson menyebutkan, operasi militer  senjata kimia Israel dilakukan untuk mengaburkan kenyataan.

Alhasil, serangan tersebut terkesan melibatkan Pemerintah Bashar Al Assad. Dalam sebuah wawancara televisi, Lawrence mengatakan kepada Cenk Uygur, dikutip Jerussalem Post,  saat ini tidak ada yang tahu siapa yang menggunakan senjata kimia.

Menurutnya, ada tiga kemungkinan siapa dibalik operasi mematikan itu, yaitu operasi palsu Israel, pasukan oposisi yang menggunakan atau memang benar pemerintah Assad yang memakai senjata kimia. Saat ini belum ada bukti kuat yang dimiliki Amerika Serikat.

Bukti yang ada saat ini pun belum cukup untuk membuktikan hal tersebut. Ia pun tak percaya dengan bukti palsu saat ini dan yakin Suriah belum melampaui batas.

Menurutnya, Amerika Serikat seharusnya tak mengintervensi perang sipil Suriah dengan bukti yang begitu minim.

Wilkerson juga mengkritik keras Perdana Menteri Binyamin Netanyahu, dengan menyebut Tel Aviv tidak kompeten dan banyak kebijakan strategi yang buruk untuk di kawasan itu.

Ia pun dengan kasar menyebut seharusnya Presiden Barak Obama menghubungi Bibi Netanyahu.''(Seharusnya) hei angka telpon, idiot dan segera hubungi Ankara (Turki) dan segera keluar dari kebijakan isolasi yang (Israel) jalankan,'' tutur dia.

Ia pun mengatakan, seharusnya Israel segera melakukan rekonsiliasi dengan negara terkuat di kawasan itu, Turki. Namun Israel malah tak menjalankan kebijakan itu. Lagipula, Netanyahu tak mengerti kondisi Timur Tengah dan membahayakan negara.

Demikianlah 2 artikel yang menyentuh tentang kemungkinan gas kimia di Syria. Artikel pertama bertarikh 20 Mac 2013 dan artikel kedua pada 5 Mei 2013.

INTIPATI ARTIKEL PERTAMA

Kalau benar laporan artikel itu, maka Barisan Pemberontak Syria (SNC) berkemungkinan kuat memiliki dan menggunakannya pada kejadian terbaru 21/8/2013.

Bukti yang dapat kita curigai ialah tidak terdapat seorangpun militan atau askar dari Barisan Pemberontak Syria yang terkorban.

Pagi tadi, seorang pembaca blog saya memberi alamat laman web Ar-RAHMAH untuk saya melihat gambar-gambar lain yang berkaitan. Memang ada kanak-kanak, remaja dan dewasa yang terkorban. Tetapi tidak ada militan/askar yang jadi mangsa.

KESAMAAN 2 PERISTIWA

Kalau benar Israel terlibat di dalam perkara ini (rujuk artikel kedua nanti), maka wujud kesamaan antara cerita ini dengan cerita 9/11/2001. Dalam peristiwa 9/11//2001, tidak terdapat seorangpun warga Israel terkorban di Bangunan WTC New York sekalipun terdapat 5000 orang pekerja Yahudi di sana.

Kalau kita menganggap peristiwa itu hasil kerja mereka, maka peristiwa ini (21/8/2013) juga mungkin hasil kerja mereka. Ramai yang mati dan terkorban, tetapi tidak ada seorangpun askar/militan yang menjadi mangsa.

INTIPATI ARTIKEL KEDUA

[1] Israel mungkin menjadi dalang dalam peristiwa 5 Mei 2013 dan mungkin juga dalang dalam peristiwa terbaru 21/8/2013. Ini dapat dirujuk kepada kebijaksanaan analisa yang ditunjukkan oleh Lawrence Wilkerson & pengetahuan-pengetahuan mendalam yang dimilikinya.

[2] Hubungan Barisan Pemberontak Syria (SNC) dengan Amerika Syarikat, Israel Yahudi & Arab Saudi sangat rapat. Kemungkinan Israel terlibat sangat kuat untuk mengaburi kenyataan. Saya pun sangat percaya bahawa dia terlibat disebabkan ruang-ruang kosong dalam SNC telah dipenuhi oleh agen-agen luar (militan/askar upahan) dan negara-negara luar yang mempunyai kepentingan berbeza.

[3] Lawrence Wilkerson, bekas penasihat tentera di zaman G.W.Bush yakin Syria belum melampui batas dalam tindakan-tindakan jahat seperti itu.

Elok anda semua membaca dan merumus sendiri kenyataan-kenyataan penting dari semua artikel di atas.

BELUM PERCAYA 100%

Setakat ini, saya belum percaya 100% bahawa Syria terlibat di dalam penggunaan bom kimia ini.   

Saya lebih berkeyakinan bahawa itu semua permainan dalaman dalam Barisan Pemberontak Syria. Memang benar sebahagian besar mereka ikhlas menentang Basyar tetapi sebahagiannya lagi ada hubungkait dengan agen-agen Dajjal dan Yahudi.

Cerita ini sengaja dilakukan untuk mengambarkan kejahatan Basyar. Bahkan mungkin untuk menarik desakan segera PBB menyerang Syria. Pelbagai kemungkin boleh berlaku.